Taka no Visca On Sabtu, 17 September 2011

Jakarta - Mantan Pelatih Tim Sepak Bola Nasional (timnas) Alfred Riedl membantah tudingan yang menyebutkan dirinya memprovokasi para pemain untuk mogok dalam pertemuan di Plaza Senayan, 7 September lalu. Riedl justru menuding balik pengurus PSSI.

"Itu pertemuan biasa sesama teman, bukan pertemuan untuk memengaruhi pemain melakukan provokasi," katanya dalam jumpa pers di salah satu restoran di FX Plaza, Senayan, Jumat, 16 September 2011.

Riedl mengatakan pertemuan itu dihadiri Bambang Pamungkas, Markus Harison, dan Firman Utina. Pertemuan yang berlangsung sehari setelah Indonesia ditekuk Bahrain 0-2 itu mendapat respons keras dari Penanggung Jawab Timnas Bernhard Limbong.


Limbong mengatakan pertemuan itu menyalahi aturan karena berlangsung tanpa sepengatahuan PSSI. Ia menganggap pertemuan itu bisa memperpanas suasana di timnas. Saat itu, sejumlah hubungan pemain dan pelatih Wim Rijsbergen sedang panas. Limbong bahkan meminta Riedl angkat kaki dari Indonesia.

Limbong yang juga menjabat Ketua Komite Disiplin PSSI berencana memanggil ketiga pemain yang menemui Riedl tersebut. Namun rencana pemanggilan ketiga pemain ini dikritik Riedl. "Ini sikap yang buruk dari PSSI. Mengapa akan menghukum pemain setelah bertemu saya," kataya.

Tak hanya itu, Riedl juga menganggap keberadaan orang seperti Limbong dan Bob Hippy (koordinator timnas) di tubuh PSSI justru akan menjadi batu sandungan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. "Kedua orang dua ini tidak akan membantu sepak bola Indonesia," katanya.

Adapun mengenai persoalan kontraknya dengan PSSI yang sampai saat ini masih bermasalah, Riedl mengatakan persoalan tersebut sudah ditangani FIFA. PSSI, kata Riedl, seharusnya telah membalas surat FIFA 12 September lalu.

FIFA tiga minggu lalu memang mengirim surat ke PSSI. FIFA, melalui surat tersebut, meminta PSSI menjelaskan kenapa kontrak Alfred Riedl diputus di tengah jalan. Riedl seharusnya masih melatih timnas hingga Mei 2012. Namun kepengurusan baru PSSI memecat pelatih asal Austria ini 13 Juli lalu. Riedl pun mengadukan persoalan ini ke FIFA.

Riedl mengatakan jika hingga 12 September kemarin PSSI tak juga menjawab surat FIFA, maka organisasi induk sepak bola dunia itu akan menindak PSSI. Namun Riedl tak menyebutkan jenis tindakan apa yang akan diambil FIFA. "sampai hari ini saya tidak tahu apakah PSSI sudah merespon surat FIFA atau belum," katanya.

Riedl sendiri enggan berbicara lagi dengan pengurus PSSI. Pembicaraan terakhir dengan PSSI, kata Riedl, tetap belum ada titik temu. PSSI, kata Riedl, hanya ingin membayar kompensasi dua bulan dari sisa kontrak. Padahal Riedl masa kontrak Riedl baru habis 10 bulan sebelum dipecat secara sepihak.

Terima kasih atas kunjungan anda, semoga postingan saya bermanfaat. Tolong berikan pendapat anda tentang postingan saya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments