Taka no Visca On Rabu, 21 September 2011

Bandara Internasional Lombok (BIL) di Tanak Awu, Lombok Tengah, akan mulai beroperasi pada 1 Oktober. “Tanggal 30 September kami akan lakukan operasi boyong, dan tanggal 15 Oktober akan diresmikan Presiden,” kata juru bicara Angkasa Pura I Merpin Butarbutar saat dihubungi Tempo pada Selasa, 20 September 2011.


Merpin menyatakan operasi boyong akan dilakukan dengan memindahkan beberapa mesin dari Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok. Hal ini dilakukan dengan mulai menutup Bandara Selaparang mulai pukul 22.00 waktu setempat. Bandara ini, menurut Merpin, akan mampu menampung penumpang hingga tiga juta orang per tahun dan memiliki landasan sepanjang 2.750 meter dengan lebar 45 meter. “Pesawat besar seperti Boeing 747 dan Airbus 320 bisa landas di bandara ini,” kata Merpin.

“Nilai investasi Bandara Internasional Lombok mencapai Rp 950 miliar,” katanya. Sebagian besar dana, menurutnya, berasal dari Angkasa Pura I dan sisanya berasal dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 110 miliar serta Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 40 miliar.

Kesiapan Bandara Internasional Lombok ini juga dinyatakan juru bicara Kementrian Perhubungan Bambang S. Ervan yang menyatakan peresmiannya tinggal menunggu keputusan dari Istana Negara. “Hal-hal teknis dari bandara ini sudah siap dan akan mulai beroperasi sesuai dengan rencana di awal Oktober,” kata Bambang.

Pembangunan bandara internasional ini, menurutnya, juga bertujuan untuk mengakomodasi keinginan pemerintah dan masyarakat setempat mengembangkan wisata dan bisnis di Lombok. “Bandara ini cukup representatif di Nusa Tenggara Barat,” katanya. Walaupun menilai PT Angkasa Pura I masih mengalami rugi melalui pembangunan ini, Merpin menyatakan pengembangan wisata di Lombok dapat menjadi daya tarik pengunjung bila dapat dimaksimalkan pemerintah.

Selain Bandara Internasional Lombok, Merpin menyatakan PT Angkasa Pura I juga mengembangkan beberapa bandara lain seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dan Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan.

Dua proyek pengembangan ini diperkirakan akan selesai pada 2013. “Nilai investasi pengembangan di Bandara Internasional Ngurah Rai sebesar Rp 1,94, sedangkan Bandara Internasional Sepinggan sebesar Rp 1,57 triliun."

Pada Bandara Ngurah Rai, PT Angkasa Pura mengembangkan kapasitas terminal domestik dari kapasitas sebesar 1,5 juta penumpang per tahun menjadi 15 juta penumpang per tahun. Sedangkan Bandara Sepinggan, PT Angkasa Pura juga mengembangkan kapasitas terminal domestiknya menjadi 10 juta penumpang per tahun, dari kapasitas saat ini kurang dari 1,5 juta penumpang per tahun.

Terima kasih atas kunjungan anda, semoga postingan saya bermanfaat. Tolong berikan pendapat anda tentang postingan saya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments